Sumber Ekonomi yang Langka dan
Kebutuhan Manusia yang Tidak Terbatas
“Kegiatan Belajar 1”
A. Barang/Benda
Sebagai Alat Pemenuhan Kebutuhan Manusia
1. Jenis-Jenis Dan Kegunaan Benda
Pemuas Kebutuhan Manusia
Barang atau benda adalah segala
sesuatu yang menjadi sarana, baik secara langsung maupun tidak langsung dapat
memenuhi kebutuhan hidup manusia. Sedangkan jasa adalah segala sesuatu yang
dapat dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia yang tidak berwujud.
Alat atau jenis pemenuhan kehidupan
manusia yang berupa barang dapat dibedakan menjadi beberapa macam sebagai
berikut :
a.
Dilihat dari cara memperolehnya
Jenis barang menurut cara
memperolehnya. Pemuas kebutuhan dapat dibedakan menurut besarnya pengorbanan
yang kita lakukan untuk memperolehnya.
1.
Barang ekonomis
Barang ekonomi adalah barang pemuas
kebutuhan yang untuk memperolehnya memerlukan sejumlah pengorbanan tertentu
yang biasanya berupa uang. Misalnya, untuk memperoleh makanan kita harus
mengeluarkan sejumlah uang. Uang tersebut adalah sebuah pengorbanan.
2.
Barang
non ekonomis/bebas
Barang bebas adalah barang pemuas
kebutuhan yang tersedia hampir tidak terbatas sehingga untuk memperolehnya kita
tidak membutuhkan pengorbanan dan dapat mengambilnya begitu saja di alam.
Misalnya, udara untuk bernapas, pasir di padang pasir, dan es di kutub.
b.
Dilihat Dari Cara Pemakaiannya
Setiap barang pemuas kebutuhan
mempunyai hubungan dengan barang lainnya sesuai dengan fungsi dan peranannya,
yaitu sebagai berikut.
1.
Barang
substitusi (pengganti)
Barang substitusi adalah barang
pemuas kebutuhan yang fungsinya dapat menggantikan barang lain atau dapat
saling menggantikan. Contohnya, gas dapat menggantikan minyak tanah sebagai
bahan bakar.
2.
Barang komplementer (pelengkap)
Barang komplementer adalah barang
pemuas kebutuhan yang akan bermanfaat apabila dipakai bersama-sama dengan benda
yang lain. Misalnya, mobil dengan bensin, jarum dengan benang, dan kompor
dengan minyak tanah.
c.
Dilihat Dari Segi Sifatnya
Berdasarkan segi jaminan pinjaman,
alat pemenuhan kebutuhan dibedakan menjadi benda bergerak dan tidak bergerak.
1.
Benda bergerak
Benda yang dapat dipindah-pindahkan
tempatnya dan dapat digunakan sebagai jaminan untuk mendapatkan kredit jangka
pendek (jangka waktu kurang dari 1 tahun) disebut benda bergerak. Contoh benda
bergerak antara lain: mobil, perhiasan, dan barang-barang elektronik.
2.
Benda tidak bergerak
Benda yang tidak dapat
dipindah-pindahkan tempatnya dan dapat digunakan sebagai jaminan untuk
memperoleh kredit jangka panjang dinamakan benda tidak bergerak. Contoh barang
tidak bergerak antara lain tanah dan gedung.
d.
Dilihat Dari Segi Penggunaan
Menurut kegunaannya, barang atau
alat pemuas kebutuhan dapat digolongkan menjadi dua.
1.
Barang konsumsi
Konsumsi adalah barang siap pakai
karena manfaatnya langsung dapat diambil. Misalnya, makanan, minuman, dan
pakaian.
2.
Barang produksi
Barang produksi adalah barang yang
berguna untuk menghasilkan barang yang lain. Barang produksi merupakan istilah
lain dari barang modal. Misalnya, mesin jahit dan radio.
e.
Dilihat Dari Segi Pembuatannya
Menurut proses produksinya, barang
dapat dibedakan sebagai berikut.
1.
Barang mentah (bahan baku)
Barang mentah adalah bahan dasar
untuk membuat barang lain. Barang ini sama sekali belum mengalami proses
pengolahan. Misalnya, kapas, kayu, dan hasil tambang.
2.
Barang setengah jadi
Barang setengah jadi adalah barang
yang telah melalui proses pengolahan, tetapi belum dapat digunakan untuk
memenuhi kebutuhan karena belum menjadi produk akhir. Misalnya, kain untuk
membuat pakaian, besi untuk untuk membuat pisau, dan terigu untuk membuat kue.
3.
Barang jadi
Barang jadi merupakan produk akhir
yang telah melalui proses pengolahan dari bahan baku menjadi bahan setengah
jadi sampai menjadi barang yang siap pakai untuk memenuhi kebutuhan manusia.
f.
Dari Segi Kemakmuran Rakyat.
1.
Barang Superior
Barang superior, semakin tinggi
tingkat kemakmuran rakyat, semakin besan pula permintaan terhadap suatu barang,
seperti : TV, Video Mobil mewah, dsb.
2.
Barang Interior
Barang interior, semakin tinggi
tingkat kemakmuran rakyat semakin kecil permintaan terhadap suatu barang. Misalnya
Gaplek, jagung.
2. Kegunaan / Utility
Setiap barang mempunyai nilai guna
atau manfaat tersendiri atau sering juga disebut utilitas (utility). Pada
dasarnya manusia melakukan suatu proses produksi untuk meningkatkan nilai guna
suatu barang. Nilai guna suatu barang dapat ditingkatkan tidak saja karena
diubah dari bahan mentah menjadi barang setengah jadi, dan kemudian diubah lagi
menjadi barang jadi, tetapi setelah menjadi barang jadi pun nilai gunanya dapat
terus ditingkatkan.
Oleh karena itu, banyak perusahaan
yang melakukan berbagai macam inovasi pada barang-barang yang diproduksinya
untuk semakin meningkatkan nilai guna barang tersebut. Misalnya, perkembangan
telepon seluler (handphone) yang semakin lama semakin canggih, beragam
kegunaannya, serta semakin memudahkan proses kerja manusia. Kegunaan barang
umumnya dapat digolongkan sebagai berikut :
1.
Kegunaan bahan dasar (Elementary utility)
Kegunaan bahan dasar berarti suatu
barang dirasakan kegunaannya karena memiliki bahan dasar tertentu. Misalnya,
pasir kuarsa berguna karena mengandung bahan dasar untuk pembuatan kaca.
2.
Kegunaan
bentuk (Form utility)
Kegunaan bentuk berarti peningkatan
nilai guna suatu barang terjadi karena perubahan bentuknya. Misalnya, kegunaan
sebatang kayu akan meningkat setelah diubah bentuknya menjadi kursi.
3.
Kegunaan
waktu (Time utility)
Kegunaan waktu berarti peningkatan
nilai guna suatu barang terjadi jika digunakan pada waktu yang tepat. Misalnya,
jas hujan dan payung berguna pada saat musim hujan.
4.
Kegunaan tempat (Place utility)
Kegunaan tempat berarti peningkatan
nilai guna suatu barang terjadi jika berada pada tempat yang tepat. Misalnya,
perahu berguna ketika berada di lautan.
5.
Kegunaan kepemilikan (Ownership utility)
Kegunaan kepemilikan berarti
peningkatan nilai guna suatu barang terjadi jika berada pada pemilik yang
tepat. Misalnya, jala lebih berguna bagi seorang nelayan daripada bagi seorang
dokter.
B. Masalah
Kelangkaan
1.
Pengertian Kelangkaan
Apa yang terbersit di benak kalian
ketika mendengar istilah kelangkaan? Apakah mengenai hilangnya kedelai di
pasaran? Ataukah mengenai minyak tanah atau elpiji yang mendadak lenyap di
pasar sehingga membuat banyak ibu-ibu/bapak-bapak harus mengantri di penyalur-penyalur
minyak tanah atau elpiji? Kedua contoh di atas menggambarkan bentuk kelangkaan.
Manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya tidak pernah ada puasnya. Kebutuhan
manusia beraneka ragam dan terus-menerus ada. Hari ke hari kebutuhan manusia
semakin bertambah banyak baik jumlah, mutu, dan coraknya. Pertambahannya itu
tidak sebanding dengan sumber daya yang tersedia. Oleh karena itu, akan ada
sebagian orang yang tidak mendapatkan alat pemuas kebutuhan yang diinginkan,
entah karena tidak mampu mengeluarkan pengorbanan yang disyaratkan (biaya tidak
terjangkau) atau karena barang sudah habis. Kondisi di atas dapat disebut
sebagai kelangkaan. Jadi kelangkaan dapat diartikan situasi atau keadaan di
mana jumlah sumber daya yang ada dirasakan kurang atau tidak cukup untuk
memenuhi kebutuhan manusia. Menurut ilmu ekonomi, kelangkaan mempunyai dua
makna, yaitu:
a. Terbatas, dalam arti tidak cukup
dibandingkan dengan banyaknya kebutuhan manusia.
b. Terbatas, dalam arti manusia harus melakukan pengorbanan untuk
memperolehnya.
2.
Faktor-Faktor Penyebab Kelangkaan
Kelangkaan dapat terjadi jika sumber
daya yang ada terbatas sedangkan kebutuhan jumlahnya tidak terbatas. Kebutuhan
manusia akan terus bertambah seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk. Meskipun
manusia berusaha memperbanyak alat atau barang untuk memenuhi kebutuhan hidup,
tetapi sumber daya dan alat produksi yang ada terbatas jumlahnya. Keterbatasan
sumber daya yang ada dapat dibuktikan dari contoh berikut ini :
a. Sumber Daya Alam
Sumber daya alam adalah sumber daya
yang ada di alam dan dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Keberadaan sumber daya alam juga terbatas. Keterbatasannya dapat dilihat dari
beberapa contoh sumber daya berikut ini.
1. Air
Manusia memanfaatkan air terutama air bersih untuk minum, mandi, cuci pakaian, cuci piring, dan sebagainya. Di kota-kota besar untuk mendapatkan air bersih sangat sulit. Mereka harus membeli air bersih dari PAM (perusahaan air minum). Hal ini menunjukkan bahwa ketersediaan air sangat terbatas.
Manusia memanfaatkan air terutama air bersih untuk minum, mandi, cuci pakaian, cuci piring, dan sebagainya. Di kota-kota besar untuk mendapatkan air bersih sangat sulit. Mereka harus membeli air bersih dari PAM (perusahaan air minum). Hal ini menunjukkan bahwa ketersediaan air sangat terbatas.
2. Hutan
Hutan merupakan sumber daya alam yang sangat penting keberadaannya. Dahulu hutan di Indonesia menjadi paru-paru dunia. Selain itu hasil dari hutan seperti rotan, damar, dan kayu dapat dimanfaatkan manusia untuk memenuhi kebutuhan. Hutan dapat juga dijadikan sebagai tempat resapan air sehingga dapat mencegah terjadinya banjir. Namun sekarang keberadaannya sudah sangat mengkhawatirkan. Hal itu disebabkan banyak orang yang menebangi pohon-pohon di hutan tanpa memerhatikan pelestariannya sehingga sekarang ini banyak hutanhutan yang gundul. Kalian tentunya tahu apakah akibat dari hutan gundul? Ya, salah satunya dapat menyebabkan banjir. Di samping itu, sumber daya hutan yang dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan semakin berkurang jumlahnya.
Hutan merupakan sumber daya alam yang sangat penting keberadaannya. Dahulu hutan di Indonesia menjadi paru-paru dunia. Selain itu hasil dari hutan seperti rotan, damar, dan kayu dapat dimanfaatkan manusia untuk memenuhi kebutuhan. Hutan dapat juga dijadikan sebagai tempat resapan air sehingga dapat mencegah terjadinya banjir. Namun sekarang keberadaannya sudah sangat mengkhawatirkan. Hal itu disebabkan banyak orang yang menebangi pohon-pohon di hutan tanpa memerhatikan pelestariannya sehingga sekarang ini banyak hutanhutan yang gundul. Kalian tentunya tahu apakah akibat dari hutan gundul? Ya, salah satunya dapat menyebabkan banjir. Di samping itu, sumber daya hutan yang dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan semakin berkurang jumlahnya.
b.
Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia juga terbatas
keberadaannya. Maksudnya sumber daya manusia yang berkualitas dan mempunyai
moral yang baik sedikit jumlahnya. Kualitas sumber daya manusia di Indonesia
jika dibandingkan dengan kualitas sumber daya manusia di negara-negara maju
masih jauh tertinggal. Kemampuan untuk mengolah sumber daya yang ada masih
rendah. Sehingga barang yang dihasilkannya pun masih rendah pula baik jumlah
dan kualitasnya. Hal ini menunjukkan bahwa sumber daya manusia yang berkualitas
jumlahnya terbatas.
c.
Sumber Daya Modal
Sumber daya modal dapat berupa
mesin-mesin, bahan baku ataupun peralatan-peralatan lainnya. Keterbatasan
sumber modal dibuktikan dengan alat-alat yang digunakan dalam produksi masih
menggunakan mesin-mesin berteknologi rendah. Hal ini dapat memengaruhi
kelangsungan dalam proses produksi barang.
d.
Sumber Daya Kewirausahaan
Sumber daya kewirausahaan adalah
sumber daya yang mampu mengombinasikan antara sumber daya alam, sumber daya
manusia, dan sumber daya modal. Orang yang memiliki jiwa kewirausahaan masih
sedikit jumlahnya. Oleh karena itu sedikitnya orang yang mampu menyatukan
sumber daya yang ada dapat memengaruhi jumlah hasil produksi. Sehingga hal
tersebut dapat memengaruhi keberadaan alat pemuas kebutuhan di masyarakat.
Keterbatasan-keterbatasan sumber daya di atas jika digunakan untuk memenuhi
kebutuhan yang tidak terbatas dapat menyebabkan kelangkaan alat pemuas
kebutuhan. Terjadinya kelangkaan dapat disebabkan karena faktor-faktor berikut
ini :
a. Pertumbuhan penduduk yang tidak
seimbang dengan pertumbuhan produksi.
b. Ketersediaan sumber daya alam yang
terbatas.
c. Terbatasnya kemampuan manusia.
d. Sifat serakah manusia.
e. Kurangnya tenaga-tenaga ahli.
“Kegiatan Belajar 2”
Biaya Peluang
1.
Pengertian Biaya Peluang
Biaya peluang muncul ketika
seseorang dihadapkan pada beberapa pilihan dan dia harus memilih salah satunya.
Oleh karena itu, biaya peluang adalah nilai barang atau jasa yang dikorbankan
karena memiih alternatif kegiatan.
Konsep biaya peluang adalah sebuah
peringatan bahwa jumlah nominal yang dikeluarkan tidak selalu merupakan biaya
yang sesungguhnya. Misalnya jika Pemerintah memutuskan untuk membangun jalan
raya melalui taman kota, biaya tanah yang diperlukan untuk membangun jalan raya
mungkin akan terlihat murah dalam hal anggaran atau biaya yang dikeluarkan,
akan tetapi hal tersebut akan mengorbankan masyarakat yang harus merelakan
kesenangannya untuk menikmati indahnya taman atau menghilangkan penat sambil
bercengkerama dengan kerabat atau keluarganya di taman tersebut.
Biaya yang benar-benar dikeluarkan
disebut dengan biaya eksplisit, sedangkan biaya peluang merupakan biaya
implisit. Namun baik biaya eksplisit maupun biaya implisit harus diperhitungkan
dalam melakukan keputusan-keputusan ekonomi. Dan kedua biaya disebut dengan
biaya sesungguhnya (genuine cost).
Dalam ilmu ekonomi dikenal dua macam biaya sebagai berikut :
a. Biaya sehari-hari
Biaya sehari-hari adalah biaya yang dikeluarkan secara rutin
untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia yang sangat penting. Biaya sehari-hari
mempunyai ciri-ciri :
- Merupakan prioritas pengeluaran.
- Harus dikeluarkan untuk memenuhi
kebutuhan yang tidak bisa ditunda.
- Apabila perlu mengorbankan
kepentingan lain.
b. Biaya Peluang
Biaya peluang adalah pengorbanan yang dilakukan seorang
karena mengambil sebuah pilihan. Biaya peluang mempunyai ciri-ciri sebagai
berikut :
- Perhitungan biaya peluang tidak
selalu berhubungan dengan uang.
- Memiliki banyak kemungkinan
penggunaan.
- Pengambilan kebutuhan biaya peluang
tergantung pada tujuan dan situasi individu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar