Label

IPS (26)

Minggu, 25 November 2012

Kelas XII Semester 1 Modul 1

Keanekaragaman Kelompok Sosial Dalam Masyarakat Multikultur Di Indonesia


Keanekaragaman Kelompok Sosial Dalam Masyarakat Multikultural di Indonesia
Analisa Keanekaragaman Kelompok Sosial dalam Masyarakat Multikultural
  • Kelompok ras / etnik
Pengertian ras menyangkut aspek biologis (fisik) dan aspek sosial (kebiasaan)
Kelompok etnik menurut Francis : suatu komunitas yang menampilkan persamaan bahasa adat istiadat, kebiasaan, wilayah, bahkan sejarah. Etnik ditandai dengan persamaan warisan kebudayaan dan ikatan batin (wefeeling).
Menurut Koentjaraningrat : sama dengan suku bangsa
  • Kelompok agama dan kepercayaan
  • Kelompok sosial yang didasarkan gender
  • Kelompok sosial berdasarkan profesi
  • Kelompok sosial berdasarkan klan

Kelas XII Semester 1 Modul 1

Perkembangan Kelompok Sosial Masyarakat Multikultur Di Indonesia

PERKEMBANGAN KELOMPOK SOSIAL --> Multikultur
          Kelompok social bukan merupakan kelompok yang statis. Setiap kelompok social selalu mengalami perkembangan atau perubahan. Beberapa kelompok social sifatnya lebih stabil dari pada kelompok lainnya. Strukturnya tidak banyak mengalami peubahan yang mencolok. Namun, adapula kelompok social yang mengalami perubahan yang cepat, walaupun tidak ada pengaruh dari luar.

Kelas XII Semester 1 Modul 1

Peranan Pendidikan Multikultur Dalam Menjaga Integritas Bangsa

 Pendidikan adalah suatu usaha sadar manusia mempersiapkan generasi mudanya. Dalam mempersiapkan generasi muda tersebut, pendidikan harus mulai dari apa yang sudah memilikinya dan apa yang sudah diketahuinya. Apa yang sudah dimilikinya dan sudah diketahuinya itu adalah apa yang terdapat pada lingkungan terdekat peserta didik terutama pada lingkungan budayanya. Prinsip ini berkenaan dengan cara bagaimana peserta didik belajar.

Kelas XII Semester 1 Modul 2

Masyarakat Multikultur

PENGERTIAN MULTIKULTURAL


           Dunia ini di ciptakan oleh Allah sebagai suatu sarana pemenuhan kebutuhan bagi manusia. Dan Allah menciptakan makhluknya selalu berpasang-pasangan, sedangkan dalam Al-Quran Allah berfirman bahwa telah kami ciptakan kalian berbangsa-bangsa dan bersuku-suku. Maka dari itu jelaslah, dalam pandangan islam suatu kemajemukan masyarakat itu memang sudah ada dari awal penciptaan manusia.

Sejarah Desa Bebetin




        Dalam penyusunan sejarah Desa Bebetin. Penyusun mempergunakan beberapa cara, terutama pengumpulan dokumen dan mengadakan wawancara dengan para tetua yang diperkirakan dapat memberikan penjelasan tentang lahirnya Desa Bebetin.

Disamping itu penyusun sejarah ini kami dasrkan pada prasasti Desa Bebetin yang telah diterjemahkan oleh Almarhum I Ketut Ginarsa, 1966 ( Karyawan Gedong Kertya Singaraja ). Turunan Rontal druwen Jero Pasek Menyali, yang diketik tanggal 3 Maret 1988 oleh I Made Pardika dengan judul “ Gegaduhan Prabu Sakti “ serta sebuah buku yang berjudul Katuturan Jero Pasek Bulian yang disusun oleh I Gusti Bagus Sudiasta, 1977

Kelas X Semester 1 Bab III



Sumber Ekonomi yang Langka dan Kebutuhan Manusia yang Tidak Terbatas
Kegiatan Belajar 1
A.    Barang/Benda Sebagai Alat Pemenuhan Kebutuhan Manusia
1.      Jenis-Jenis Dan Kegunaan Benda Pemuas Kebutuhan Manusia
Barang atau benda adalah segala sesuatu yang menjadi sarana, baik secara langsung maupun tidak langsung dapat memenuhi kebutuhan hidup manusia. Sedangkan jasa adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia yang tidak berwujud.
Alat atau jenis pemenuhan kehidupan manusia yang berupa barang dapat dibedakan menjadi beberapa macam sebagai berikut :

Kelas X Semester 1 Bab II



KEBUTUHAN MANUSIA
·        Pengertian Kebutuhan Manusia
Dalam kenyataannya setiap orang selalu duharapkan kepada berbagai macam kebutuhan yang beraneka ragam yang tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan manusia, seperti makanan, pakaian, transportasi, pendidikan, perumahan dan sebagainya.

Kelas X Semester 1 Bab IV



Permasalahan Ekonomi
A.   Masalah Pokok Ekonomi
Tumbuhnya dunia ekonomi modern yang semakin luas, dan semakin komples, dimana pokok persoalan ekonomi yaitu “bagaimana memenuhi kebutuhan manusia dengan sumber daya yang terbatas” merupakan masalah yang rumit, karena menyangkut cara menggerakkan dan digerakkan oleh jutaan orang, ribuan perusahaan besar kecil, dan sangat dipengaruhi oleh bermacam-macam hal, yang kesemuanya itu saling kait-mengkait dan pengaruh-mempengaruhi. Oleh karena itu pokok permasalahan ekonomi dalam masyarakat modern perlu dirinci ke dalam beberapa persoalan yang harus dipecahkan, yaitu :

Kelas X Semester 2 Bab IV




A.   Manfaat dan Nilai Suatu Barang
Perilaku Konsumen dan Perilaku Produsen
1.      Guna atau Manfaat Barang
Suatu barang diperlukan manusia jika barang tersebut berguna untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Jika tidak diperlukan, maka suatu barang tidak mempunyai nilai guna bagi seseorang.
Macam-macam kegunaan atau manfaat suatu barang :

Kelas X Semester 2 Bab II



Prinsip Ekonomi dan Motif Ekonomi
1.     Prinsip Ekonomi
Dari pokok persoalan ekonomi, yaitu “Bagaimana orang dapat memenuhi kebutuhan hidup yang banyak dan beraneka ragam itu dengan sumber-sumber daya yang terbatas atau langka?” dari kenyataan tersebut kita harus mencari cara bertindak yang tepat untuk mengatasinya, yaitu dengan memanfaatkan sumber-sumber ekonomi yang langka itu dengan se-efisien dan serasional mungkin. Hal itu disebut dengan cara ekonomis.

Kelas X Semester 2 Bab III



Kegiatan Ekonomi dan Pelaku Ekonomi
A.    Kegiatan Ekonomi
Berbagai jenis kegiatan dilakukan oleh manusia dan setiap orang mempunyai serta melakukan kegiatan ekonomi yang berbeda-beda dengan lainnya.
Kegiatan ekonomi yang dilakukan dalam kehidupan ekonomi dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu konsumsi, kegiatan produksi, dan kegiatan distribusi.

Kelas X Semester 2 Bab V





Permintaan dan Penawaran
Kegiatan Belajar 1
A.   PERMINTAAN
1.      Pengertian Permintaan 
Permintaan adalah berbagai jenis dan jumlah barang dan jasa yang diminta pembeli pada berbagai kemungkinan harga dalam periode tertentu di pasar
2.      Hukum Permintaan (The Law Of Demand)

Kelas X Semester 2 Bab VI




Harga Keseimbangan Dan Elastisitas
KESEIMBANGAN PASAR
a.      Fungsi permintaan dan penawaran, kurva permintaan dan penawaran
1.      Fungsi permintaan
a.       Fungsi ialah, suatu hubungan memasangkan setiap elemen dari suatu himpunan terhadap satu elemen himpunan lain dengan tepat.
b.      Fungsi permintaan
Variabel yang mempengaruhi (P), variable yang dipengaruhi (Q).
Q = f(P)
·        Fungsi permintaan linier
Secara matematis ditulis:
Q = f(P), Q = a-Bp
Sehingga diperoleh rumus:
(P-P1)/(P2-P1) = (Q-Q1)/(Q2-Q1)

Kelas X Semester 2 Bab VI




Harga Keseimbangan Dan Elastisitas
KESEIMBANGAN PASAR
a.      Fungsi permintaan dan penawaran, kurva permintaan dan penawaran
1.      Fungsi permintaan
a.       Fungsi ialah, suatu hubungan memasangkan setiap elemen dari suatu himpunan terhadap satu elemen himpunan lain dengan tepat.
b.      Fungsi permintaan
Variabel yang mempengaruhi (P), variable yang dipengaruhi (Q).
Q = f(P)
·        Fungsi permintaan linier

Kelas X Semester 2 Bab VI




Harga Keseimbangan Dan Elastisitas
KESEIMBANGAN PASAR
a.      Fungsi permintaan dan penawaran, kurva permintaan dan penawaran
1.      Fungsi permintaan
a.       Fungsi ialah, suatu hubungan memasangkan setiap elemen dari suatu himpunan terhadap satu elemen himpunan lain dengan tepat.
b.      Fungsi permintaan
Variabel yang mempengaruhi (P), variable yang dipengaruhi (Q).
Q = f(P)
·        Fungsi permintaan linier

Kelas X Semester 2 Bab VII




BENTUK - BENTUK PASAR
1. Pengertian Pasar
Pasar adalah merupakan proses hubungan timbal balik antara penjual dan pembeli untuk mencapai kesepakatan harga dan jumlah suatu barang / jasa yang diperjualbelikan.
Alasannya tempat bertemunya penjual dan pembeli tersebut bisa dimana saja. Hal ini berarti yang membedakan pasar dan bukan pasar adalah kegiatan yang dilakukan yaitu transaksi jual beli.

2. Syarat Pasar
a. Ada Penjual
b. Ada Pembeli
c. Ada Uang
d. Ada Barang
e. Ada Tempat

Kelas XI Semester 3 dan 4 Kegiatan Belajar 1




PERKEMBANGAN KOLONIALISME DAN IMPERIALISME BARAT SERTA PENGARUH YANG DI TIMBULKAN DI BERBAGAI DAERAH
1.      Masuknya Kekuatan-Kekuatan Asing di Indonesia
Berkembangnya pengaruh paham-paham bangsa Eropa di dunia timur termasuk Indonesia, tidak terlepas dari keadaan eropa saat itu. Bangsa Eropa yang datang ke dunia timur disebabkan oleh kondisi bangsa eropa yang sangat memerlukan rempah-rempah yang didatangkan dari dunia timur. Salah satunya bangsa yang merupakan sumber penghasil rempah-rempah adalah Indonesia.
Pada awalnya eropa mendapatkan rempah-rempah pada bandar-bandar  yang ada di laut tengah. Tetapi setelah Kesultanan Turki Usmani mengembangkan kekuasaan di laut tengan, muncul pelarangan terhadap pedagang-pedagang eropa melakukan kegiatan di laut tengan. Dengan tertutupnya aktivitas perdagangan bangsa-bangsa eropa di laut tengan muncul keinginan bangsa eropa untuk mencari sendiri pusat rempah-rempah yang ada di dunia timur. Hal ini mengakibatkan berkembangnya penjelajahan Samudra yang dipelopori oleh Spanyol dan Portugis.

Kelas XI Semester 3 dan 4 Kegiatan Belajar 1





PERKEMBANGAN KOLONIALISME DAN IMPERIALISME BARAT SERTA PENGARUH YANG DI TIMBULKAN DI BERBAGAI DAERAH
1.      Masuknya Kekuatan-Kekuatan Asing di Indonesia
Berkembangnya pengaruh paham-paham bangsa Eropa di dunia timur termasuk Indonesia, tidak terlepas dari keadaan eropa saat itu. Bangsa Eropa yang datang ke dunia timur disebabkan oleh kondisi bangsa eropa yang sangat memerlukan rempah-rempah yang didatangkan dari dunia timur. Salah satunya bangsa yang merupakan sumber penghasil rempah-rempah adalah Indonesia.
Pada awalnya eropa mendapatkan rempah-rempah pada bandar-bandar  yang ada di laut tengah. Tetapi setelah Kesultanan Turki Usmani mengembangkan kekuasaan di laut tengan, muncul pelarangan terhadap pedagang-pedagang eropa melakukan kegiatan di laut tengan. Dengan tertutupnya aktivitas perdagangan bangsa-bangsa eropa di laut tengan muncul keinginan bangsa eropa untuk mencari sendiri pusat rempah-rempah yang ada di dunia timur. Hal ini mengakibatkan berkembangnya penjelajahan Samudra yang dipelopori oleh Spanyol dan Portugis.

Kelas XI Semester 3 dan 4 Kegiatan Belajar 2





PERLAWANAN DI BERBAGAI DAERAH DI INDONESIA
DALAM MENENTANG DOMINASI ASING PADA ABAD 19
1.      Perlawan Rakyat Maluku Tahun 1817
Tidak sewenang-wenang yang dilakukan VOC di Maluku kembali dilanjutkan oleh pemerintah Kolonial Belanda setelah berkuasa kembali pada tahun 1816 dengan berakhirnya pemerintah Inggris di Indonesia tahun 1811-1816. Berbagai tindakan yang dilakukan oleh pemerintah Kolonial Belanda di bawah ini menyebabkan timbulnya perlawanan rakyat Maluku.
a.       Penduduk wajib kerja paksa untuk kepentingan Belanda misalnya di                  perkebunan-perkebunan dan membuat garam.
b.      Penyerahan wajib berupa ikan asin, dendeng dan kopi.
c.       Banyak guru dan pegawai pemerintah diberhentikan dan sekolah hanya di buka di kota-kota besar saja.
d.      Jumlah pendeta dikurangi sehingga kegiatan menjalankan ibadah menjadi terhalang.
e.       Secara khusus yang menyebabkan kemarahan rakyat adalah penolakan Residen Van de Berg terhadap tuntutan rakyat untuk membayar harga perahu yang dipisah sesuai dengan harga sebenarnya.

Kelas XI Semester 3 dan 4 Kegiatan Belajar 3





PROSES KEBANGKITAN NASIONAL INDONESIA
1.      Lahirnya Nasionalisme Di Indonesia
Ada beberapa pendapat mengenai pengertian dari Nasionalisme yaitu sebagai berikut ini :
1)      Joseph Ernest Renan. Nasionalisme adalah sekelompok individu yang ingin bersatu dengan individu-individu lain dengan dorongan kemauan dan kebutuhan psikis. Sebagai contoh adalah bangsa Swiss yang terdiri dari berbagai bangsa dan budaya dapat menjadi satu bangsa dan memiliki Negara.
2)      Otto Bauer mengatakan. Nasionalisme adalah kesatuan perasaan dan perangai yang timbul karena persamaan nasib, contohnya nasionalisme Negara-negara Asia.
3)      Hans Kohn. Nasionalisme adlah kesetiaan tertinggi yang diberikan individu kepada Negara dan bangsa.
4)      Louis Snyder. Nasionalisme adalah hasil dari factor-faktor politis, ekonomi, social dan intelektual pada suatu taraf tertentu dalam sejarah. Sebagai contoh timbulnya nasionalisme di Jepang.

Kelas XI Semester 3 dan 4 Kegiatan Belajar 3





PROSES KEBANGKITAN NASIONAL INDONESIA
1.      Lahirnya Nasionalisme Di Indonesia
Ada beberapa pendapat mengenai pengertian dari Nasionalisme yaitu sebagai berikut ini :
1)      Joseph Ernest Renan. Nasionalisme adalah sekelompok individu yang ingin bersatu dengan individu-individu lain dengan dorongan kemauan dan kebutuhan psikis. Sebagai contoh adalah bangsa Swiss yang terdiri dari berbagai bangsa dan budaya dapat menjadi satu bangsa dan memiliki Negara.
2)      Otto Bauer mengatakan. Nasionalisme adalah kesatuan perasaan dan perangai yang timbul karena persamaan nasib, contohnya nasionalisme Negara-negara Asia.
3)      Hans Kohn. Nasionalisme adlah kesetiaan tertinggi yang diberikan individu kepada Negara dan bangsa.
4)      Louis Snyder. Nasionalisme adalah hasil dari factor-faktor politis, ekonomi, social dan intelektual pada suatu taraf tertentu dalam sejarah. Sebagai contoh timbulnya nasionalisme di Jepang.

Kelas XI Semester 3 dan 4 Kegiatan Belajar 3





PROSES KEBANGKITAN NASIONAL INDONESIA
1.      Lahirnya Nasionalisme Di Indonesia
Ada beberapa pendapat mengenai pengertian dari Nasionalisme yaitu sebagai berikut ini :
1)      Joseph Ernest Renan. Nasionalisme adalah sekelompok individu yang ingin bersatu dengan individu-individu lain dengan dorongan kemauan dan kebutuhan psikis. Sebagai contoh adalah bangsa Swiss yang terdiri dari berbagai bangsa dan budaya dapat menjadi satu bangsa dan memiliki Negara.
2)      Otto Bauer mengatakan. Nasionalisme adalah kesatuan perasaan dan perangai yang timbul karena persamaan nasib, contohnya nasionalisme Negara-negara Asia.
3)      Hans Kohn. Nasionalisme adlah kesetiaan tertinggi yang diberikan individu kepada Negara dan bangsa.
4)      Louis Snyder. Nasionalisme adalah hasil dari factor-faktor politis, ekonomi, social dan intelektual pada suatu taraf tertentu dalam sejarah. Sebagai contoh timbulnya nasionalisme di Jepang.

Kelas XI Semester 3 dan 4 Kegiatan Belajar 3




PROSES KEBANGKITAN NASIONAL INDONESIA
1.      Lahirnya Nasionalisme Di Indonesia
Ada beberapa pendapat mengenai pengertian dari Nasionalisme yaitu sebagai berikut ini :
1)      Joseph Ernest Renan. Nasionalisme adalah sekelompok individu yang ingin bersatu dengan individu-individu lain dengan dorongan kemauan dan kebutuhan psikis. Sebagai contoh adalah bangsa Swiss yang terdiri dari berbagai bangsa dan budaya dapat menjadi satu bangsa dan memiliki Negara.
2)      Otto Bauer mengatakan. Nasionalisme adalah kesatuan perasaan dan perangai yang timbul karena persamaan nasib, contohnya nasionalisme Negara-negara Asia.
3)      Hans Kohn. Nasionalisme adlah kesetiaan tertinggi yang diberikan individu kepada Negara dan bangsa.
4)      Louis Snyder. Nasionalisme adalah hasil dari factor-faktor politis, ekonomi, social dan intelektual pada suatu taraf tertentu dalam sejarah. Sebagai contoh timbulnya nasionalisme di Jepang.
Nasionalisme Indonesia adalah suatu gerakan kebangsaan yang timbul pada bangsa Indonesia untuk menjadi sebuah bangsa yang merdeka dan berdaulat.
Nasionalisme pada awalnya berkembang di Eropa pada akhir abad 18 yang berlaku suatu paham bahwa setiap bangsa harus membentuk suatu Negara sendiri dan bahwa Negara itu harus meliputi seluruh bangsa masing-masing. Kebanyakan bangsa-bangsa itu memiliki factor-faktor obyektif tertentu yang membuat mereka berbeda satu sama lain, misalnya persamaan keturunan, persamaan bahasa dan daerah budaya, kesatuan politik, adat istiadat dan tradisi atau juga karena persamaan agama. Gerakan nasionalisme dan cita-cita kebangsaan yang berkembang di Eropa pada hakikatnya memiliki sifat cinta kebangsaan.

Nasionaisme yang berkembang di Eropa kemudian menjalar ke seluruh dunia. Memasuki awal abad 20 nasionalisme mulai berkembang di Negara-negara Asia dan Afrika termasuk Indonesia. Nasionalisme di Asia dan Afrika bukan hanya suatu perjuangan kemerdekaan untuk melepaskan diri dari belenggu penjajahan, tetapi memiliki tujuan yang lebih mendalam, sehingga nasionalisme itu memiliki beberapa aspek yaitu seperti :
1.      Aspek Politik
Nasionalisme bersifat menumbangkan dominasi poltik imperialisme dan bertujuan menghapus pemerintah colonial.
2.      Aspek Sosial Ekonomi
Nasionalisme bersifat menghilangkan kesenjangan social yang diciptakan oleh pemerintah colonial dan bertujuan menghentikan eksploitasi ekonomi.
3.      Aspek Budaya
Nasionalisme bersifat menghilangkan pengaruh kebudayaan asing yang buruk dan bertujuan menghidupkan kebudayaan yang mencerminkan harga diri bangsa serta dengan bangsa lain.
Dengan demikian nasionalisme di Asia dan Afrika merupakan suatu perjuangan untuk menumbangkan kolonialisme dan imperialisme. Yang dimaksud dominasi (asal kata dominant=lebih kuat/kuasa) politik adalah suatu penguasaan penuh dalam bidang g,politik, sehingga pemerintah ada ditangan penjajah, eksploitasi ekonomi adalah pemerasan yang dilakukan melalui eksploitasi kekayaan alam, monopoli, memeras tenaga kerja penduduk, sedangkan penetrasi (asal kata to penetrate = menyusup/menerobos) kebudayaan adalah suatu pemaksaan kepada penduduk pribumi untuk mengikuti kebudayaan bangsa penjajah.
Tekanan dan pemaksaan dari pihak penjajah menimbulkan reaksi berupa penolakan dan perlawanan rakyat untuk mengusir penjajah. Jadi dengan adanya kolonialisme dan imperialisme menimbulkan reaksi bangkitnya semangat berkebangsaan. Perasaan senasib sepenanggungan dan menyatukan kehendak dan tekad untuk lepas dari penjajah merupakan inti dari nasionalisme Indonesia. Nasionalisme tersebut lahir, tumbuh dan berkembang seirama dengan perjalanan sejarah, bahwa perlawanan terhadap penjajah mengalami kegagalan. Berbagai upaya telah dilakukan, namun tidak membuat penjajah angkat kaki dari bumi Indonesia. Mengapa demikian? Disebabkan belum adanya kesadaran pentingnya persatuan dan kesatuan guna melawan penjajah karena tingkat pendidikan bangsa Indonesia pada saat itu masih rendah. Akhirnya, secara lambat laun kesadaran itu mulai muncul dan berkembang.
Dan tumbuh dan berkembangnya keragaman ideologi pergerakan nasional tidak dapat dilepaskan dari kondisi dalam negeri dan keadaan international. Untuk itu ada 2 faktor yang mempengaruhi munculnya nasionalisme di Indonesia yaitu apa yang disebut dengan factor internal dan factor eksternal?

A.    Faktor Internal
1.      Perlakuan diskriminatif dari colonial dan imperialis barat (Belanda) menimbulkan kesengsaraan dan penderitaan terhadap rakyat Indonesia yang akhirnya menimbulkan perasaan senasib. Contohnya tanam paksa, monopoli, diskriminasi dsb.
2.      Adanya kenangan kejayaan masa lalu.
3.      Timbulnya kaum cerdik pandai akibat adanya politik Etnis Van Deventer. Golongan terpelajar itu menyadari akan nasib bangsanya sehingga terbentuk kepribadian, pola fikir dan etos juang yang tinggi untuk membebaskan diri dari penjajahan yang disadari tidak hanya dicapai melalui perjuangan fisik tetapi juga melalui kancah politik. Dan lahirnya kelompok terpelajar Indonesia tersebut menurut Sartono Kartodiarjo disebut Nomines Novi, yaitu orang-orang yang terbentuk karena factor pendidikan dan memiliki sikap, pandangan dan orientasi tentang lingkungan masyarakatnya. Melalui kelompok ini paham demokrasi, nasionalisme, komunisme dan liberalism masuk.
4.      Lahirnya kelompok terpelajar islam. Mereka menjadi agen perubahan/agen pengubah cara pandang masyarakat, bahwa senasib bangsa Indonesia tidak dapat diperbaiki melalui belas kasih penjajah seperti melalui politik etis.
5.      Kesadaran Bangsa Indonesia akan harga dirinya sebagai suatu bangsa yang ingin hidup bebas, merdeka seperti bangsa-bangsa yang lain. Hal tersebut menambah adanya semangat persamaan derajat.
B.     Faktor Eksternal
1.      Munculnya fase kesadaran pentingnya semangat nasional dan perasaan senasib.
2.      Peristiwa PD1 meyadarkan para terpelajar mengenai penentuan nasib sendiri.
3.      Munculnya dorongan untuk melawan imperialisme barat karena adanya konflik ideology antara kapitalisme/imperialisme dengan sosialisme/komunisme.
4.      Lahirnya nasionalisme di Asia dan Afrika member inspirasi kaum terpelajar di Indonesia bahwa imperialisme harus dilawan melalui organisasi modern.
5.      Kemenangan Jepang atas Rusia tahun 1904-1965, telah menyadarkan bangsa Asia khususnya Indonesia akan kekuatan dan kemampuannya sebagai bangsa Asia yang telah mampu mengalahkan bangsa Eropa yang selalui menganggap bangsa yang super.
Dengan factor-faktor tersebut maka timbullah kesadaran nasionalisme sebagai bangsa Indonesia sehingga mempunyai tekad dan kesadaran untuk memperoleh kembali kemerdekaan Indonesia setelah beberapa ratus tahun dijajah bangsa Eropa.



 
Description: http://1.bp.blogspot.com/-_GG0HZLca8Y/UJ-rtCtS2XI/AAAAAAAAADM/3Ct3aE4j9jw/s640/Untitled.jpg
Pada awal abad ke 20, perlawanan bangsa Indonesia terhadap penjajahan Belanda tidak lagi dilakukan dengan cara peperangan seperti halnya pada abad-abad sebelumnya. Jika pada abad ke 17 hingga 19 perlawanan dilakukan melalui kekuatan senjata, maka pada abad ke 20 perlawanan dilakukan melalui organisasi-organisasi yang bergerak dalam bidang social budaya, ekonomi dan politik.
Organisasi-organisasi tersebut sebagia organisasi pergerakan nasional. Mengapa disebut sebagai organisasi pergerakan nasional? Karena organisasi-organisasi itu memiliki beberapa ciri yaitu :
1.      Keanggotaannya tidak berdasarkan atas suku tertentu.
2.      Sebagian besar pemimpin organisasi pergerakan nasional itu berasal dari kalangan terdidik yang memperoleh pendidikan Barat serta kelompok intelektual yang sudah bergaul dengan berbagai bahasa, baik melalui sekolah di negeri Belanda maupun yang telah menunaikan ibadah haji.
3.      Organisasi-organisasi tersebut mempunyai tujuan yang jelas bagi kepentingan seluruh bangsa di bidang pendidikan, social, ekonomi, budaya dan politik.
4.      Organisasi-organisasi tersebut memiliki paham kebangsaan atau nasionalisme.
Dengan kata lain Pergerakan Nasionalisme Indonesia yang terjadi pada awal abad ke 20 dapat diartikan sebagai pergerakan diseluruh wilayah Indonesia. Berasal dari berbagai kelompok, suku, budaya, dan agama yang terhimpun dalam organisasi pergerakan dan bertujuan untuk memajukan bangsa dengan tujuan akhir merdeka.
Tumbuh dan berkembangnya nasionalisme Indonesia meliputi semua aspek kehidupan  berupa semangat untuk memberdayakan ekonomi, pendidikan, social, politik, dan budaya yang diwujudkan dalam bentuk perjuangan organisasi pergerakan nasional yang moderat atau radikal yang mau bekerjasama (kooperatif) atau tidak bekerjasama (non kooperatif) dengan pemerintah Belanda.

2.      Pertumbuhan dan Perkembangan Ideologi Serta Organisasi Pergerakan Nasional Indonesia
Nasionalisme Indonesia mengalami perkembangan yang sangat pesat adalah berdirinya Budi Utomo. Budi Utomo menjadi pelopor berdirinya organisasi-organisasi di Indonesia.
1.      Budi Utomo (BU) 20 Mei 1908
Politik Etis awal abad ke-20 membawa dampak munculnya “priyayi jawa baru” atau priyayi rendahan, mereka memiliki pandangan bahwa pendidikan adalah kunci kemajuan. Dilatar belakangi situasi ekonomi yang buruk di Pulau Jawa karena eksploitasi penjajah Belanda, menyebabkan banyak anak priyayi rendahan yang pandai tapi tidak dapat meneruskan sekolah karena tidak ada biaya. Sang Priyayi Baru, Dr. Wahidin Sudirohusodo berusaha mencari dana untuk member bantuan kepada anak-anak yang tidak dapat sekolah. Propagandanya disambut antara lain salah seorang mahasiswa kedokteran sekolah Dokter Jawa, School Taf Opleding Van Indische Arsten (Stovia) yaitu Sutomo.
Tujuan Budi Utomo adalah melakukan pengajaran bagi orang jawa dan berusaha untuk membangkitkan kembali budaya jawa. Jadi pendidikan barat dipadukan dengan tradisi dan budaya Jawa. Tentu saja berdirinya Budi Utomo ini menimbulkan banyak reaksi baik dari orang Belanda maupun Kaum Priyayi Jawa. Kaum Priyayi adalah sebutan untuk orang-orang Jawa keturunan bangsawan. Ada yang berpendapat bahwa kelahiran Budi Utomo merupakan renaissance atau kebangkitan budaya jawa. Kaum priyayi menolak kehadiran Budi Utomo, karena kelahiran dan cita-cita Budi Utomo dianggap mengganggu kestabilan kedudukan social mereka. Mereka merasa terancam posisinya oleh gerakan anak muda tersebut.
Untuk mencegah cita-cita Budi Utomo tersebut mereka mendirikan regent Bond Setia Mulya di Semarang, tapi ada pula kaum priyayi yang progresif seperti bupati Karang Anyar yang bernama Tirto Kusumo yang mendukung Budi Utomo. Walaupun tujuan Budi Utomo masih samar-samar yaitu kemajuan bagi Hindia, tetap menarik perhatian masyarakat, hanya dalam waktu enam bulan jumlah anggota Budi Utomo sudah mencapai ribuan orang dan cabang-cabangnya tersebar di kota-kota besar pulau jawa tapi anggota Budi Utomo terbatas hanya dari suku Jawa dan Madura.
Dalam waktu satu tahun Budi Utomo berhasil menarik 10.000 anggaran yang berasal dari 40 cabang, seperti Yogyakarta, Madura, Bandung, Surabaya, Jakarta dll.
Untuk konsolidasi organisasi pada tanggal 3-5 Oktober 1908 Budi Utomo menyelenggarakan kongres yang pertama di Yogyakarta yang menghasilkan keputusan yaitu :
a.      Memajukan pendidikan dan pengajaran
b.     Mempertinggi cita-cita kemanusiaan
c.      Menggali kembali kebudayaan bangsa dan ilmu pengetahuan
Dalam perkembang selanjutnya anggota Budi Utomo kebanyakan terdiri dari kaum priyayi dan pegawai negeri, apa akibatnya? Tujuan organisasi lebih diarahkan untuk kepentingan rakyat banyak. Ketua Umum BU yang juga sebagai bupati lebih memperhatikan reaksi pemerintah colonial daripada reaksi anggota atau rakyat banyak. Dengan keanggotaan para priyayi jawa, maka sulit untuk memobilisasi anggotanya. Lalu bagaimana reaksi golongan muda? Dengan perkembangan yang demikian akibat terbatasnya jaringan interaksi atau hubungan  organisasi, golongan muda yang keluar diantaranya Soetomo, Goenawa Mangunjusumo dan Cipto Mangungkusumo. Golongan pemuda di luar kultur jawa membentuk organisasi pemuda diantaranya Jong Ambon, Jong Celebes, Jong Minahasa dan sebagainya. Di kalangan pemuda jawa berdiri Sedyo Tomo dan Narpo Pendowo. Sementara itu Budi Utomo memperoleh status badan hukum dari pemerintah colonial karena tidak memiliki tujuan politik dan dianggap tidak berbahaya.
Sesuai perkembangan jama BU akhirnya juga terjun dalam kegiatan politik, hal ini terbukti ketika terjadi perang dunia 1 pada tahun 1915, Budi Utomo turut memikirkan cara mempertahankan Indonesia dari serangan. BU mengusulkan kepada pemerintah untuk membentuk Indiandsche Militie (Milisi untuk Bumiputera) untuk mempertahankan Indonesia dari serangan yang dikemukakan dalam rapat umum di Bandung pada tanggal 5-6 Agustus di Bandung. Menurut BU, untuk tujuan itu harus dibentuk dewan perwakilan rakyat terlebih dahulu. Atas usulan BU tersebut maka akhir Perang Dunia 1 dibentuklah Volksraad. Ketika dibentuk Volkscraad (Dewan Rakyat), wakil-wakil Budi Utomo duduk di dalamnya dalam jumlah yang cukup banyak. Tahun-tahun berikutnya usaha untuk memajukan organisasi ini tidak begitu berhasil karena mulai muncul organisasi-organisasi baru sebagai saingannya yang harus nasionalis dan lebih progress. Dari uraian diatas  dapat disimpulkan bahwa Budi Utomo merupakan Organisasi. Pada tahun 1935 Budi Utomo berfusi dan bergabung dengan Partai Indonesia Raya (Parindra). Walaupun kegiatan Budi Utomo lebih bersifat social cultural, tapi kelahiran Budi Utomo merupakan pelopor pergerakan nasional Indonesia pertama, sehingga tanggal berdirinya ditetapkan sebagai hari kebangkitan nasional Indonesia. Secara politik dapat dikatakan Budi Utomo kurang begitu pentingnya akan tetapi pergerakan inilah yang menyebar lebih semangat nasionalisme untuk pertama kalinya.

2.      Sarekat Islam (SI) 1911
Organisasi Serikat Islam pada awalnya merupakan perkumpulan pedagang-pedagang Islam. Organisasi ini dirintis oleh R.M Tirtoadisuryo pada tahun 1909 dengan tujuan untuk melindungi hak-hak pedagang pribumi Muslim dari monopoli dagang yang dilakukan untuk pedagang-pedagang besar Tionghoa.
Kemudian tahun 1911 di Kota Solo oleh Haji Samanhudi didirikan organisasi dengan nama Sarekat Dagang Islam (SDI). Tujuan perkumpulan ini adalah untuk menghimpun para pedagang Islam agar dapat bersaing dengan para pedagang asing seperti pedagang Tionghoa, India, dan Arab. Mengapa demikian? Karena pada saat itu pedagang-pedagang tersebut lebih maju usahanya daripada pedagang Indonesia dan keadaan itu sengaja diciptakan oleh Belanda. Adanya perubahan social menimbulkan kesadaran kaum pribumi. Sebagai ikatan solidaritas dan lambang kelompok, perlu ada ideology gerakan.
SDI merupakan organisasi ekonomi yang berdasarkan pada agama Islam dan perekonomian rakyat sebagai dasar penggeraknya. Dibawah ini pemimpin H. Samanhudi perkumpulan ini berkembang pesat sehingga menjadi perkumpulan yang berpengaruh dan akhirnya pada tahun 1912 oleh pemimpinnya yang baru yaitu Haji Omar Said Cokroaminoto namanya diubah menjadi Sarekat Islam. Apa alasan pengubahan nama tersebut? Hal ini dilakukan agar organisasi ini tidak hanya bergerak dalam bidang ekonomi, tapi juga dalam bidang lain seperti politik. Walaupun dalam anggaran dasarnya tidak terlihat adanya unsur politik, tapi dalam kegiatannya SI menaruh perhatian besar terhadap unsur-unsur politik dan menentang ketidakadilan serta penindasan yang dilakukan oleh pemerintah colonial. Artinya SI memiliki jumlah anggota yang banyak sehingga menimbulkan kekhawatiran pemerintah Belanda.
Tujuan SI mencapai kemajuan rakyat yang nyata dengan jalan persaudaraan, persahabatan, dan tolong menolong diantara muslim. Tujuan utama SI 1913 adalah mengembangkan perekonomian. Keanggotaan SI terbuka untuk semua lapisan. SI Berkembang pesat, pada waktu diajukan sebagai Badan Hukum, Gubernur Jenderal Idenburg menolak. Badan Hukum hanya diberikan pada SI lokal. Dengan perubahan waktu akhirnya SI pusat diberi pengakuan sebagai Badan Hukum pada bulan Maret 1916. Setelah pemerintah memperbolehkan berdirinya partai politik, SI berubah menjadi partai politik dan mengirimkan wakilnya ke Volkscraad tahun 1917. SI akhirnya mengalami perkembangan yang pesat dibandingkan Budi Utomo dan mulai disusupi aliran Revolusioner SOsialis, mengapa begitu? Karena SI tidak membatasi keanggotaannya hanya untuk masyarakat Jawa dan Madura saja.
SI sebagai organisasi besar akhirnya terpecah setelah disusupi oleh orang-orang yang telah dipengaruhi oleh paham sosialis. Paham sosialis ini disebabkan oleh Sneevlet yang mendirikan organisasi ISDV (Indische Sosialistische Democratische Vereeninging). Mereka menyebar luaskan ajaran sosialis dan terang-terangan menentang kebijakan-kebijakan pimpinan Sarekat Islam. Hal ini menyebabkan SI pecah menjadi SI putih yang dipimpin oleh HOS Cokroaminoto dan SI Merah dipimpin Semaun. SI Merah berlandaskan Sosialisme Komunisme.
Pecahnya SI terjadi setelah Semaun dan Darsono dikeluarkan dari organisasi. Hal ini ada kaitannya dengan kongres SI ke-6 tahun 1921 tentang perlunya disiplin partai, seorang harus memiliki antara SI atau organisasi lain tujuannya agar SI bersih dari unsur-unsur komunis.
SI berubah nama menjadi Partai Sarekat Islam (PSI). pada kongres PSI tahun 1927 menyatakan bahwa tujuan perjuangan adamencapai kemerdekaan nasional. Karena tujuannya yang jelas itulah PSI ditambah namanya dengan Indonesia sehingga menjadi Partai Serikat Islam Indonesia (PSII). Pada tahun itu juga PSII menggabungkan diri dengan Permufakatan Perhimpunan-Perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia (PPPKI).
Akibat keragaman cara pandang diantara anggota partai, PSII pecah menjadi partai politik, diantaranya Partai Islam Indonesia dipimpin Sukiman PSII Kartosuwiryo, PSII Abikusno dan PSII sendiri. Perpecahan itu melemahkan PSII dalam perjuangan. Akibat sering terjadi pertentangan akhirnya PSII mengalami kemunduran.

3.      Indische Partij (IP) 1912
Partai ini merupakan partai pertama yang menanamkan rasa kebangsaan dan pribumi Ernest Eugene Francois (EEF) Douwes Dekker mengambil prakarsa mendirikan partai politik untuk golongan Indo dan bercita-cita memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Ia mengajak Suwardi Suryaningrat dan Cipto Mangunkusumo untuk mendirikan Indische Partij pada tanggal 25 Desember 1912 di Bandung. Organisasi ini pada mulanya disebut juga Partai Hindia. Tuntutan utamanya adalah penghapusan kolonialisme yang mengeksploitasi rakyat dan Hindia Belanda. Indische Partij memiliki semboyan Hindia untuk Hindia, mengerti bukan maksudnya? Ya, jadi menurut semboyan tersebut adalah Hindia untuk orang Hindia bukan untuk orang Belanda. Dari tuntutannya kita tahu bahwa pergerakan ini bercorak organisasi politik. Hindia adalah sebutan untuk Indonesia pada masa penjajahan Belanda.
Keanggotaan Indische Partij terbuka untuk semua golongan. Dengan cita-cita mencapai Indonesia merdeka. Indische Partij merupakan organisasi politik pertama di Indonesia. Perkembangan yang sangat cepat dan pernyataan-pernyataannya yang mengkritik Belanda menyebabkan tokoh-tokoh Indische Partij mulai diawasi dan dicurigai oleh Belanda sehingga pemerintah menolak ketika pengurusnya mengajukan permohonan untuk memperoleh badan hukum. Salah satu pernyataan yang mengkritik Belanda adalah tulisan Suwardi Suryaningrat yang berjudul Als Ik eens Nederlander Was (Seandainya saya seorang Belanda). Tulisan yang dimuat dalam surat kabar de Express itu berisi kritikan terhadap Belanda ketik bermaksud mencari dana untuk merayakan peringatan 100 tahun kemerdekaan negeri Belanda lepas dari penjajahan Perancis 1814. Akibat tulisan itu ketiga pimpinan Indische Partij ditangkap dan dihukum dan dibuang ke negeri Belanda.
Tahun 1913 IP dinyatakan sebagai partai terlarang. Douwes Dekker tetap berjuang dijalur politik, Suwardi Suryaningrat lebih dikenal sebagai KI Hajar Dewantoro bergerak di lapangan pendidikan dan Tjipto Mangunkusumo tetap dengan perjuangan radikalnya.

4.      Muhammadiyah tahun 1912
Muhammadiyah didirikan pada tanggal 18-11-1912 oleh K.H Ahmad Dahlan, seorang muslim yang berpikiran modern. Tujuan yang ingin dicapai adalah memajukan pengajaran modern berdasarkan Islam yang benar dan memberikan pengertian ilmu agama dan cara hidup yang benar menurut peraturan agama. Untuk mencapai tujuan tersebut Muhammadiyah mendirikan sekolah-sekolah sebagai pusat pendidikan.
Dalam bidang social, Muhammadiyah banyak mendirikan rumah sakit, rumah yatim piatu dan meningkatkan dakwah bagi masyarakat Islam. Muhammadiyah mendapat surat Keputusan Badan Hukum dari pemerintah pada tanggal 22 Agustus 1914. Setelah berbadan hukum, organisasi ini mulai mendapat sambutan kalangan Islam sehingga mulai berkembang.
Dengan kegiatan tersebut Muhammadiyah turut mendukung perjuangan memperoleh kemerdekaan. Peranannya dalam menumbuhkan kesadaran bangsa tentang pentingnya kemajuan dan kemerdekaan sangat besar.

5.      Perhimpunan Indonesia (PI) 1925
Berdirinya PI berawal dari didirikannya Indische Vereninging tahun 1908 di Belanda. Organisasi ini bersifat moderat (selalu menghindarkan perilaku atau pengungkapan yang ekstrem) sebagai perkumpulan social mahasiswa Indonesia di Belanda untuk memperbincangkan masalah dan persoalan tanah air. Pada awalnya Perhimpunan Indonesia merupakan organisasi social, memasuki tahun 1913, dengan dibuangnya tokoh Indische Partij ke Belanda maka dibuatlah pokok pemikiran pergerakan yaitu Hindis untuk Hindia yang menjadi nafas baru. Iwa Kusumasumantri diangkat ketua menyatakan 3 azaz pokok Indische Vereeninging yaitu :
1.      Indonesia menentukan nasibnya sendiri
2.      Kemampuan dan kekuatan sendiri
3.      Persatuan dalam menghadapi Belanda
Tahun 1925 Indische Vereeninging berubah menjadi Perhimpunan Indonesia dengan tujuannya Indonesia Merdeka. Banyak kegiatan yang dilakukan oleh aktivis PI di Belanda maupun di Luar negeri, diantaranya ikut serta dalam kongres LIaga Demokrasi Perdamaian Internasional tahun  1926 di Paris, dalam Kongres itu Muhammad Hatta dengan tegas menyatakan tuntutan akan Kemerdekaan Indonesia. Demikian pula pendapat-pendapat mereka banyak disampaikan ke tanah air. Aksi-aksi yang dilakukan menyebabkan Hatta dkk. Dituduh melakukan pemberontakan terhadap Belanda. Karena dituduh menghasut untuk pemberontakan terhadap Belanda maka tahun 1927 tokoh-tokoh PI diantaranya M. Hatta, Nasir Pamuncak, Abdul Majid Djojonegoro dan Ali Sastroamijoyo ditangkap dan diadili. Tindakan-tindakan PI dapat dikatakan radikal, radikal adalah suatu paham atau aliran yang menginginkan perubahan atau pembaruan secara keras sampai ke akarnya, mengapa bertindak radikal? Karena status anggota PI sebagai mahasiswa membawa posisi mereka tanpa ikatan social politik tertentu dan tidak memiliki kepentingan untuk mempertahankan kedudukan, sehingga mereka tidak khawatir dalam bertindak, terang-terangan melwan pemerintah Belanda. Organisasi ini juga membuat lambing untuk Indonesia diantaranya merah putih sebagai bendera.
Semenjak berakhirnya PD I perasaan anti kolonialis dan imperialis di kalangan pimpinan dan anggota PI semakin menonjol, apalagi setelah ada seruan dari Presiden AS, Woodrwo Wilson mengenai hak untuk menentukan nasib bangsa sendiri. Tahun 1925 PI semakin tegas memasuki kancah politik, yang juga didorong kebangkitan nasionalisme di Asia-Afrika. Disamping itu, mengusahakan suatu pemerintahan untuk Indonesia, yang bertanggungjawab kepada rakyat Indonesia semata-mata, dan hal yang demikian itu hanya bisa 22 dicapai oleh rakyat Indonesia sendiri tanpa mengharapkan bantuan siapapun dan pada prinsipnya yang demikian tegas, wajarlah apabila PI menjadi satu ancaman terhadap kredibilitas pemerintah Belanda dalam menjalankan kolonialismenya di Indonesia.

6.      Partai Nasional Indonesia
Bermula dari Mahasiswa Algemenee Studies Club di Bandung tahun 1926, Ir. Sukarno dkk seperti Mr. Suaryo, Ali Sastroamijoyo, & Mr. Sartono bermaksud menggalang perjuangan melalui organisasi yang bertujuan untuk kemerdekaan Indonesia.
Sesudah PKI dinyatakan sebagai partai terlarang oleh pemerintah Hindia Belanda akibat pemberontakannya tahun 1926-1927, maka dirasakan perlunya wadah untuk menyalurkan hasrat dan aspirasi rakyat yang tidak mungkin lagi ditampung oleh organisasi-organisasi politik yang ada pada waktu itu. Sejalan dengan hal tersebut muncul organisasi kebangsaan dengan corak politik nasionalis murni yaitu PNI yang didirikan tanggal 4 Juli 1927.
Dalam azasnya PNI berkeyakinan, bahwa syarat yang amat penting untuk perbaikan kembali semua susunan pergaulan hidup Indonesia itu ialah kemerdekaan nasional. Oleh karena itu, maka semua kekuatan haruslah ditujukan kearah kemerdekaan nasional. Dengan kemerdekaan nasional rakyat akan dapat memperbaiki rumah tangganya dengan tanpa gangguan.
PNI ingin sekali melihat rakyat Indonesia bisa mencapai kemerdekaan politik untuk mencapai pemerintahan nasional, mencapai hak untuk mengadakan undang-undang sendiri dan megadakan aturan-aturan sendiri dalam mengadakan pemerintahan.
Kehadiran PNI benar-benar jadi tantangan pemerintah HIndia Belanda karena organisasi ini benar-benar menunjukkan perlawanannya. Dari azaz maupun tujuannya, terlihat bahwa PNI merupakan organisasi politik yang ekstrim dan radikal yang tentu saja berlawanan dengan keinginan pemerintah Belanda. Oleh karena itu, berkali-kali tokoh-tokohnya diperingatkan agar tidak melakukan kegiatan terutama yang berhubungan dengan massa, seperti rapat-rapat umum. Mengapa rapat-rapat umum dilarang, karena biasanya rapat umum menarik ribuan massa untuk berkumpul. Walaupun demikian, semangat pantang menyerah tokoh PNI tetap berkobar, bahkan pada tanggal 17-18 Desember 1927.

3.      Pembentukan Identitas Nasional Indonesia
a.      Kronologi Penggunaan Istilah “Indonesia”
Penggunaan kata atau istilah “Indonesia” menjadi sangat penting di dalam pergerakan perjuangan bangsa Indonesia menghadapi kaum imperialis atau pemerintah kolonial Belanda dalam upaya mencapai kemerdekaan bangsa dan Negara Indonesia. Kata “Indonesia” telah dijadikan identitas nasional yang dapat mempersatukan seluruh pergerakan bangsa di dalam menentang kekuasaan pemerintah colonial Belanda di wilayah Indoneisa. Kata “Indonesia” juga telah menjadi perekat dan lambang perjuangan bangsa Indonesia.
Perjuangan dan pergerakan bangsa Indonesia, tidak lagi terbatas pada daerahnya masing-masing, tetapi untuk menegakkan Indonesia. Dengan demikian, kata “Indonesia” menjadi sangat penting bagi bangsa Indonesia, karena telah dapat mempersatukan seluruh perjuangan dan pergerakan dari bangsa jawa, bangsa Sumatra, bangsa Kalimantan, bangsa Sulawesi, dan lain sebagainya, tetapi semua itu merupakan gerakan dan perjuangan seluruh bangsa Indonesia.
Akhirnya ditemukan beberapa tokoh yang pernah mempergunakan istilah “Indonesia” di dalam tulisan-tulisannya. Tokoh-tokoh ini diantaranya :
·         J.R. Logan : seorang pegawai pemerintah Inggris di Penang. Logan menyebut isitilah “Indonesia” di dalam suatu tulisan pada majalah yang dipimpinnya. Ia mempergunakan istilah “Indonesia” untuk menyebut kepulauan dan penduduk Nusantara. Ia menulis istilah itu pada tahun 1850. Artikel yang ditulis oleh Logan tentang Indonesia, karena Indonesia memiliki potensi yang besar bagi inggris, yaitu penduduknya yang cukup banyak dan dapat dijadikan sasaran di dalam perdagangan hasil-hasil industrinya.
·         Earl G. Windsor : pada tahun 1850 di dalam media milik J.R. Logan, ia menyebutkan kata“Indonesia” bagi penduduk nusantara. Dalam tulisannya Earl Windsor menyatakan bahwa penduduk di kepulauan Nusantara memiliki potensi yang sangat besar di dalam perdagangan hasil industrinya, karena pada masa itu jumlah penduduk Indonesia merupakan yang terbesar di Asia Tenggara.
·         Adapun tokoh-tokoh yang mempopulerkan istilah “Indonesia” di duni internasional seperti Adolf Bastian (1884), Van Volenhoven, Snouck Hurgronje, Kern dan lain-lain.
Tokoh lainnya yaitu Perhimpunan Indonesia di Negeri Belanda. Dalam rapat umum yang dilaksanakan pada bulan Januari 1924, Perhimpunan Indonesia yang semula bernama Indische Vereeninging kemudian diganti menjadi Indonesische Vereeninging. Dengan nama “Indonesia” berarti telah menunjukkan sikap lebih kuat sebagai orang Indonesia dan bukan sebagai orang Hindia Belanda.
Perhimpunan Indonesia yang berdiri di negeri Belanda, juga mempunyai majalah sebagai alat komunikasi dan alat perjuangan. Nama majalahnya adalah Hindia Putra, kemudian berganti nama menjadi Indonesia Merdeka. Kata “Merdeka” itu mengandung ungkapan tentang tujuan dan usaha keras bangsa Indonesia untuk mencapainya. Indonesia merdeka akan selalu hidup bebas dan merdeka. Gagasan tentang kemerdekaan tidak ada bedanya antara perjuangan berbagai bangsa di dunia.
Dengan demikian Indonesische Vereeninging atau Perhimpunan Indonesia merupakan satu-satunya organisasi pergerakan bangsa Indonesia yang terus berjuang untuk memperkenalkan istilah “Indonesia” di mata dunia Internasional. Bahkan di dalam menghadapi kongres-kongres Liga Anti Imperialisme di Eropa selalu menggunakan kata “Indonesia” dalam organisasinya. Dalam perkembangan selanjutnya kata “Indonesia” dikukuhkan menjadi identitas nasional melalui Kongres Pemuda dengan pengucapan ikrar Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928. Istilah “Indonesia” tercantum dalam isi Sumpah Pemuda.
Melalui Sumpah Pemuda itu, istilah “Indonesia” kemudian ditetapkan menjadi identitas nasional bangsa dan Negara. Kemudian kata “Indonesia”dikukuhkan kembali melalui kongres proklamasi kemerdekaan Indonesia (17 Agustus 1945).